Laman

Selasa, 18 Agustus 2015

Hanya bisa memandangimu dari kejauhan

Di hari-hari yang begitu panjang.
Kulewati dengan hampa.
Dengan rasa yang datar.
Tanpa sadar sosok yang jauh di depan mata sana terlihat cukup menarik.
Lama-lama akupun jadi tertarik.
Ku amati dia.
Ku pandanginya.
Kadang ku buang muka saat ia melihat ke arahku. Padahal belum tentu aku yang dilihatnya.
Hanya saja tak berani kumelihatnya.
Ia sering berada disana.
Dibalik meja pegawai cinemaxx
Tepat dibagian popcorn.
Kadang ia pindah ke balik layar tiket untuk melayani pengunjung.
Wanita mana yang tak suka pria berkemeja kerja berdandan begitu rapi?
Tubuhnya kurus bak tulang saja.
Kulitnya sawo matang tak terlalu hitam
Mata indahnya berbalut kacamata menambah kemanisannya.
Dan rambutnya klimis belah samping tak berponi.
Kurasa aku sudah zinah mata kepadanya.
Memandanginya sebegitu detail.
Namun tak apa.
Namanya juga lagi jatuh cinta.
Sayang ku tak tahu namanya. Jangankan untuk mengenalnya.
Say hi saja tidak pernah.
Menanyakan harga tiket bioskop pun juga.
Aku payah aku lemah.
Hanya bisa mengaguminya dari balik meja kasirku yang bersebrangan dengan tempat ia bekerja.
Ia selalu sibuk dengan biji jagungnya, aku sibuk dengan nota dan penaku.
Hallo, popcornman.
Dapatkah kita bercengkrama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar