Laman

Selasa, 18 Agustus 2015

Sakit yang kadang sengaja kubuka


Sebenarnya ada api di sakit hati yang kusimpan dan tak ku ungkit.
Aku takut untuk membukanya.
Karna takut nantinya sakit hati itu jadi membara lagi.
Setiap kali kuingat kesakitan itu, aku mencoba menghiburnya dengan apa yang sudah kudapat sekarang.
Dan apa yang sedang ku fokuskan.

Namun terkadang sakit itu tiba-tiba ingin kubuka, memberinya sedikit bensin biar menyambar.
Agar ia langsung meledak dan mengecil lagi.
Pada saat meledak itulah tangis yang sudah lama ku pendam mengucur deras.
Menyisakan wajah tak karuan, hidung merah dan mata bengkak.
Lalu biar aku yang menyelesaikannya.
Mengingat perjuanganku untuk lepas dari masa lalu itu begitu besar.

Disaat ledakan itu sudah berakhir
Berarti sudah waktunya kusimpan api sakit hati itu lagi. Karna sampai kapanpun ia takkan pernah pergi.
Lalu aku mencoba bangkit kembali.
Dan melupakan ledakan yang melegakan itu.

Sekarang aku bisa mengontrol apa yang baik untukku dan apa yang buruk.
Semua sakit hati itu sudah menjadi pelajaran.
Kini tiba waktunya untuk bahagia.
Meski tau dulu ku pernah terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar